Verified by: drg. Tya Salampessy
Kalo parents mau nyabut gigi susu anak yang sudah goyang, coba dipikir lagi deh, ternyata ini bukan hal yang sepele loh! Banyak orang tua beranggapan bahwa karena gigi tersebut akan digantikan oleh gigi permanen, maka pencabutannya bisa dilakukan sendiri di rumah. Padahal, tindakan mencabut gigi tanpa cara yang benar dapat menimbulkan berbagai risiko bagi kesehatan gigi dan mulut anak. Yuk kita simak!
Gigi susu memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anak. Selain membantu anak mengunyah dan berbicara dengan baik, gigi susu juga berfungsi sebagai penuntun arah tumbuhnya gigi permanen. Jika dicabut terlalu cepat atau dengan cara yang salah, pertumbuhan gigi permanen bisa terganggu.
Selain itu, gigi susu yang sehat membantu menjaga ruang pertumbuhan di rahang agar gigi permanen tumbuh pada posisi yang tepat. Kehilangan gigi terlalu dini dapat menyebabkan pergeseran gigi di sekitarnya dan akhirnya menimbulkan masalah seperti gigi berjejal atau posisi gigi tidak sejajar.
Baca Juga: Sering Minum Matcha Latte? Ternyata Ada Resikonya untuk Kesehatan Gigi Loh!
Gusi anak masih sangat sensitif dan memiliki pembuluh darah halus. Jika gigi dicabut secara paksa, dapat terjadi perdarahan berlebih yang sulit dihentikan. Apabila pencabutan dilakukan dengan cara yang tidak steril, misalnya menggunakan benang atau tangan tanpa alat medis, dapat menyebabkan luka terbuka terinfeksi bakteri. Akibatnya, gusi anak bisa bengkak, nyeri, bahkan bernanah. Bahaya kan?
Ternyata parents, tidak semua gigi susu siap untuk dicabut. Beberapa masih memiliki akar yang cukup kuat menempel pada tulang rahang. Jika dicabut dengan paksa, jaringan gusi atau gigi di sebelahnya bisa mengalami kerusakan. Bila dicabut terlalu dini, gigi permanen bisa tumbuh miring atau keluar di posisi yang salah. Kondisi ini sering membutuhkan perawatan ortodonti (pemasangan behel) di masa depan.
Yang terakhir ini risiko yang paling sulit disembuhkan parents. Rasa sakit atau pengalaman buruk saat gigi dicabut secara paksa dapat membuat anak trauma terhadap perawatan gigi. Akibatnya, anak menjadi takut setiap kali harus ke dokter gigi.
Gigi anak biasanya mulai tanggal secara alami pada usia 6 hingga 12 tahun. Namun, setiap anak memiliki waktu yang berbeda. Gigi yang sudah mulai goyang dan tidak terasa sakit biasanya akan lepas sendiri tanpa perlu dicabut. Bila gigi belum goyang, terasa nyeri, atau terlihat adanya infeksi pada gusi, sebaiknya jangan dicabut sendiri di rumah. Kondisi tersebut perlu diperiksa oleh dokter gigi agar penanganannya aman dan nyaman untuk si kecil.
Jadi, langkah terbaik bagi bisa dilakukan parents saat gigi si kecil mulai goyang atau terasa sakit adalah membawa anak ke Maesa Dental Clinic. Dengan penanganan yang tepat, proses pencabutan gigi anak akan berlangsung dengan aman tanpa menimbulkan masalah di kemudian hari. Mau dijadwalkan KONSULTASI parents?
Smile Connect dan Mae Care Program adalah layanan pendampingan kesehatan gigi yang personal, hangat, dan profesional.Temui kami di hari terbaik untuk senyummu
Karena kesehatan dan keamanan Anda adalah prioritas kami, kami hadir bersama mitra asuransi terbaik untuk menjaga setiap langkah Anda.
Ghea Youbi
Satisfied Patient"Aku habis perawatan Bleaching, memuaskan bangettt... hasilnya putih banget dan natural, setelah 3 hari jadi...