Verified by: drg. Hapsari Amidjojo
Beberapa bulan terakhir, matcha latte menjadi salah satu minuman paling populer di kalangan masyarakat. Rasanya yang lembut dan gurih, aroma yang menenangkan, dan tampilannya yang hijau dan segar membuatnya tampak seperti pilihan sehat. Banyak orang memilih matcha latte sebagai alternatif kopi karena dianggap lebih alami dan menyehatkan. Namun, di balik segelas matcha latte yang kelihatan sehat, kamu harus tau bahwa ternyata ada sisi lain yang perlu diperhatikan terutama untuk kesehatan gigi.

Foto: Matcha murni
Sebelum membahas resikonya, kita perlu tahu bahwa matcha sebenarnya sangat kaya manfaat. Matcha dibuat dari daun teh hijau yang digiling halus sehingga seluruh kandungan nutrisinya ikut dikonsumsi.
Matcha mengandung antioksidan tinggi bernama catechin, yang berfungsi melawan radikal bebas, menjaga daya tahan tubuh, dan bahkan membantu pembakaran lemak. Senyawa ini juga memiliki efek antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri di mulut, termasuk Streptococcus mutans, penyebab utama gigi berlubang dan bau mulut. Jadi, dari sisi kandungan alaminya, matcha memang sangat baik untuk tubuh dan gigi.
Tahukah kamu? Matcha awalnya di buat untuk dikonsumsi pada upacara tradisional masyarakat Tiongkok dan Jepang. Seiring arus modernisasi, masalah mulai muncul ketika matcha diolah menjadi matcha latte, yaitu saat bubuk matcha dicampur dengan susu, krimer, sirup manis, dan gula tambahan. Kombinasi inilah yang menjadikan matcha latte terasa nikmat, tapi sekaligus berisiko bagi gigi.
Sebagian besar matcha latte dari kedai kopi mengandung lebih dari 20 gram gula per gelas, atau setara dengan 5 sendok teh gula. Ketika gula menempel di gigi, bakteri mulut akan mengubahnya menjadi asam yag bisa merusak enamel gigi, lapisan pelindung terluar yang menjaga gigi tetap kuat. Akibatnya, risiko gigi berlubang meningkat jika kamu sering mengonsumsi minuman ini tanpa menyikat gigi setelahnya.
Selain itu, mengandung kafein yang lebih tinggi dibandingan teh hijau seduh biasa. Rata-rata 1 gr matcha mengandung sekitar 35-70 mg kafein, yang berarti 75% lebih banyak. Jika dikonsumsi rutin, pigmen dari matcha bisa menyebabkan gigi tampak kekuningan. Efek ini akan semakin parah bila kamu juga rutin minum kopi atau teh lainnya.

Foto: Kasus karies gigi
Selain karies dan noda, konsumsi matcha latte berlebihan juga bisa menurunkan pH mulut, membuat kondisi menjadi lebih asam. Lingkungan asam merupakan tempat ideal bagi bakteri untuk berkembang biak, yang bisa menyebabkan plak menumpuk di permukaan gigi dan menimbulkan radang gusi (gingivitis). Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa berkembang menjadi periodontitis, yaitu infeksi pada jaringan penyangga gigi.
Tapi jangan takut, masih ada solusi biar kamu tetap bisa menikmati matcha latte tanpa khawatir merusak gigi!
Berikut beberapa cara menjaga gigi tetap sehat:
Dengan langkah sederhana ini, kamu bisa tetap menikmati segelas matcha latte favorit tanpa harus mengorbankan senyum sehatmu.
Jika kamu merasa tidak nyaman dengan kondisi gigimu jangan tunggu sampai makin parah. Di Maesa Dental Clinic, prosedur perawatan gigi dilakukan oleh dokter gigi yang berpengalaman, dengan bahan dan teknik terkini. Kami mengerti bahwa setiap senyum punya cerita, dan tugas kami adalah membantu mengembalikan senyum terbaikmu—secara estetika maupun fungsional.
Yuk, konsultasi sekarang di Maesa Dental Clinic! Jangan biarkan masalah gigi hilangkan senyum indahmu!
Baca Juga: Penambalan Gigi Depan: Solusi Estetik untuk Senyum yang Kembali Percaya Diri
Smile Connect dan Mae Care Program adalah layanan pendampingan kesehatan gigi yang personal, hangat, dan profesional.Temui kami di hari terbaik untuk senyummu
Karena kesehatan dan keamanan Anda adalah prioritas kami, kami hadir bersama mitra asuransi terbaik untuk menjaga setiap langkah Anda.
Ghea Youbi
Satisfied Patient"Aku habis perawatan Bleaching, memuaskan bangettt... hasilnya putih banget dan natural, setelah 3 hari jadi...