background

Maesa Update

Tumor pada Ronga Mulut dengan Dentin. Apa Mungkin?

Tumor pada Ronga Mulut dengan Dentin. Apa Mungkin?

Verified by: drg. Tya Salampessy


Penyakit tumor yang menyerang rongga mulut umumnya merupakan jenis Squamous Cell Carcinoma (SCC). Tumor ini menyerang lidah, dasar mulut, mukosa pipi, dan bibir. Pada bulan Maret 2019, seorang pasien perempuan berusia 22 tahun datang dengan pembengkakan tanpa rasa sakit di rahang bawah posterior kiri yang telah ada selama kurang lebih enam bulan. Ia telah menjalani pencabutan gigi di area yang sama oleh dokter gigi sembilan bulan sebelumnya tanpa pemeriksaan radiografi terlebih dahulu. Setelah diperiksa, hasil menunjukkan pasien yang dilaporkan mengalami pembengkakan progresif pada rahang dengan lesi destruktif tulang di area mandibula.

Hasil pemeriksaan radiografi. Tampilan panoramik yang telah direkonstruksi (A) dan pada tampilan aksial (B) terlihat adanya satu ruang lesi (unilokular) dengan batas yang jelas, tampak sebagai area berwarna gelap (radiolucent) yang berisi bahan padat berwarna terang (radiopaque) di bagian belakang rahang bawah sebelah kiri. Lesi tersebut menyebabkan pelebaran yang cukup besar dan juga penipisan hingga berlubang pada dinding tulang bagian luar (bukal) dan dalam (lingual) rahang bawah (ditunjukkan dengan panah). Pada tampilan koronal (C) dan aksial (D) terlihat adanya massa dengan batas yang jelas dan tampak tidak seragam. Massa tersebut terdiri dari bagian padat (ditunjukkan dengan kepala panah) dan bagian berisi cairan atau kistik (ditandai dengan bintang). Terlihat juga adanya endapan kalsifikasi yang tampak jelas pada gambar.

Lalu hasil biopsi memperlihatkan adanya proliferasi sel epitel odontogenik ganas disertai deposit dentinoid eosinofilik di jaringan tumor. Gambaran ini menunjukkan pasien mengalami odontogenic carcinoma with dentinoid. Tumor jenis ini berbeda dari ameloblastoma atau odontoma yang bersifat jinak. Salah satu jenis yang sangat jarang namun perlu diwaspadai.

Tumor jenis apakah ini?

Odontogenic Carcinoma with Dentinoid (disingkat OCD) adalah tumor ganas (carcinoma) yang berasal dari epitel odontogenik (jaringan pembentuk gigi) yang menghasilkan dentinoid, yaitu matriks ekstra seluler yang menyerupai dentin (jaringan keras pada gigi). OCD merupakan kasus yang sangat langka dan belum diakui secara jelas oleh WHO (per 2022) karena jumlah kasus terbatas.

Sel kanker pada OCD berasal dari epitel odontogenik, yaitu sel-sel yang semula berfungsi dalam pembentukan gigi berkembang secara abnormal. Sel-sel epitel berkembang dengan pleomorfisme inti (variasi ukuran dan bentuk inti), mitosis, yang menginvasi jaringan sekitar. Sel epitel dapat menginduksi mesenkim (jaringan penunjang) untuk menghasilkan matriks mirip dentin (dentinoid).

Apa penyebabnya?

Penyebab pasti OCD hingga kini belum sepenuhnya teridentifikasi, namun sejumlah faktor diduga berperan dalam proses terjadinya. Salah satunya adalah riwayat tumor odontogenik seperti Ameloblastoma, yang dapat mengalami transformasi ganas seiring waktu. Selain itu, paparan zat karsinogenik kronis di rongga mulut, terutama dari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan, dapat memicu perubahan sel epitel odontogenik menjadi sel kanker. Faktor genetik juga diduga berperan, di mana pada mutasi sel tertentu dapat mengganggu regulasi pertumbuhan sel normal. Kebersihan mulut yang buruk, iritasi akibat gigi tajam atau gigi tiruan yang tidak pas, serta infeksi virus HPV (Human Papillomavirus) turut meningkatkan risiko terjadinya mutasi sel yang mengarah pada keganasan.

Baca Juga: Frekuensi Sikat Gigi Menurut Rekomendasi Dokter, Simak ya!

Gejala tumor yang harus diwaspadai

Gejala awal tumor sering menyerupai infeksi gigi biasa, sehingga diagnosa pada pasien sering terlambat. Apabila kamu mengalami gejala berikut, mungkin kamu harus segera memeriksa diri ke dokter.

  1. Pembengkakan di rahang atau daerah sekitar gigi yang tidak kunjung sembuh.
  2. Nyeri lokal atau rasa tidak nyaman saat mengunyah.
  3. Gigi menjadi goyah tanpa sebab yang jelas.
  4. Kadang disertai ulserasi (luka) pada mukosa mulut.
  5. Perubahan bentuk wajah pada kasus lanjut.

Penanganan medis

Penanganan Odontogenic Carcinoma dengan Dentinoid umumnya dilakukan melalui pembedahan eksisi luas (reseksi) sebagai tindakan utama. Tujuan tindakan ini adalah untuk mengangkat seluruh massa tumor beserta jaringan sehat di sekitarnya guna mencegah kekambuhan lokal. Beberapa laporan kasus menunjukkan bahwa pendekatan pembedahan yang agresif memberikan hasil terbaik dalam mengendalikan pertumbuhan tumor (Zeng et al., 2024).

Pada kasus dengan invasi jaringan luas atau penyebaran ke kelenjar getah bening regional, terapi pembedahan sering dikombinasikan dengan radioterapi atau kemoterapi adjuvan guna mengurangi risiko sisa sel ganas (El-Naggar et al., WHO Classification of Head and Neck Tumours, 2022).

Setelah operasi, pasien biasanya memerlukan rehabilitasi pascaoperasi yang melibatkan tim multidisiplin, termasuk dokter spesialis bedah mulut dan maksilofasial, prostodontis, serta ahli rehabilitasi wajah untuk mengembalikan fungsi oral dan estetika wajah secara optimal. Selain itu, tindak lanjut jangka panjang sangat dianjurkan karena tumor jenis ini memiliki potensi rekurensi meskipun telah dilakukan reseksi yang tuntas (Wright & Vered, 2017). Pemeriksaan rutin radiografis dan klinis menjadi bagian penting dari pemantauan jangka panjang guna mendeteksi kemungkinan untuk berkembangnya tumor sejak dini.

Pencegahan dan kesimpulan

Pencegahan terhadap terjadinya tumor pada mulut dapat dilakukan melalui perubahan kebiasaan buruk sehari-hari. Yaitu menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol dapat menurunkan risiko paparan zat karsinogenik yang berkontribusi terhadap perubahan seluler pada jaringan mulut. Setiap individu juga disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter gigi bila terdapat pembengkakan, luka, atau benjolan di rongga mulut yang tidak sembuh dalam waktu dua minggu, karena kondisi tersebut dapat menjadi tanda awal penyakit serius yang membutuhkan evaluasi lebih lanjut.

Odontogenic carcinoma dengan dentinoid merupakan jenis kanker langka pada rongga mulut yang memerlukan diagnosis dini dan penanganan tepat agar hasil pengobatan lebih optimal. Edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan rongga mulut dan melakukan pemeriksaan gigi secara berkala dapat membantu dalam deteksi dini kasus-kasus langka seperti ini. Maesa Dental Clinic akan membantumu dalam mengenali tanda awal kelainan odontogenik dan memberikan rujukan tepat waktu. RSVP Sekarang!


Referensi: 

Zeng, M., Guo, X., Chen, X. et al. Odontogenic carcinoma with dentinoid: case report and literature review of a rare entity. BMC Oral Health 24, 704 (2024). https://doi.org/10.1186/s12903-024-04471-8

El-Naggar, A. K., Chan, J. K. C., Grandis, J. R., Takata, T., & Slootweg, P. J. (2022). WHO Classification of Head and Neck Tumours (5th ed.). IARC Press.

Wright, J. M., & Vered, M. (2017). Update from the 4th Edition of the WHO Classification of Head and Neck Tumours: Odontogenic and Maxillofacial Bone Tumors. Head and Neck Pathology, 11(1), 68–77.


Tersambung lebih dari
sekadar janji temu.

Smile Connect dan Mae Care Program adalah layanan pendampingan kesehatan gigi yang personal, hangat, dan profesional.Temui kami di hari terbaik untuk senyummu

SMILE CONNECT Maesa Dental Clinic | Klinik Gigi Terbaik

Smile Connect

Our expert strives to make each interaction with patients clear, concise, and inviting. Support the important work of Maesa Dental by making a much-needed donation today.


MAE CARE Maesa Dental Clinic | Klinik Gigi Terbaik

Mae Care

Our expert strives to make each interaction with patients clear, concise, and inviting. Support the important work of Maesa Dental by making a much-needed donation today.


Insurance Partners

Karena kesehatan dan keamanan Anda adalah prioritas kami, kami hadir bersama mitra asuransi terbaik untuk menjaga setiap langkah Anda.